Pages

Sabtu, 24 Maret 2018

1.3. Pengertian Storyboard dan animasi Stopmotion

     
A. STORYBOARD

Pengertian Storyboard  secara Harfiah berarti dasar cerita, dalam perkembanganya storyboard didefinisikan sebagai area berseri (berjajar) dari sebuah gambar sketsa yang digunakan sebagai alat perencanaan untuk menunjukkan secara visual bagaimana aksi dari sebuah cerita berlangsung, dan akan menjadi dasar dari kelangsungan keseluruhan dari cerita nantinya.
Dalam kata lain storyboard dapat diartikan sebagai alat perencanaan yang menggambarkan urutan kejadian berupa kumpulan gambar dalam sketsa sederhana.  Mengapa Perlu Storyboard? Storyboard berperan menjadi gambaran dasar dari sebuah produk yang akan kita bangun berikutnya, ini merupakan pedoman rancangan dari apa yang akan kita bangun (animasi, Film, Game, dll). Pada awalnya storyboard merupakan kumpulan dari kertas gambar yang berisi rangkaian-rangkaian kejadian dalam sebuah produksi film, termasuk film animasi. Hal ini akan menjadi kerangka dasar bagi sutradara atau pembuat scenario tentang bagaimana sebuah film seharusnya berjalan. Begitu pula halnya dengan pembuatan aplikasi multimedia interaktif.
Secara lebih rinci storyboard dalam pembuatan produk multimedia bertujuan untuk: 

  1. Sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya, mulai dari sutradara, penulis cerita, lighting, dan kameramen
  2. Memungkinkanseorang pembuat film untuk memprevisualisasikan ide-idenya
  3. Sebagai Alat untuk mengkomunikasi ide kesuluruhan film
  4. Menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita
  5. Berperan dalam pewaktuan (timing) pada sequence, percobaan-percobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan (countinuity) antara elemen – elemen dalam sebuah frame.
CONTOH SKRIP, STORY BOARD ANIMASI 3D DENGAN GAMBAR


Langkah-langkah sebelum membuat storyboard:

  1. tentukan judul
  2. tentukan karakter, nama karakter dan jumlahnya
  3. tentukan latar/tempat
  4. tentukan waktu
  5. tentukan alur sampai dengan akhir cerita.

Buat gambar scene pertama berupa latar/tempat, dan diberi penjelasan setiap gambarnya. contoh: 

  1. suara (angin, kicauan burung, daun bergesekkan, dll)
  2. arah kamera (zoom out, zoom in ke "tokoh utama", bergerak mengikuti "tokoh", dll)
  3. waktu( cerah, mendung, gelap, hujan, dll)
  4. keterangan gambar( tempat, karakter, gestur karakter, dan suasana)


Contoh Storyboard animasi seperti gambar dibawah ini.
















































































































     
B. ANIMASI STOP MOTION 


Pengertian Animasi Stop Motion

Animasi Stop motion adalah suatu teknik animasi untuk membuat objek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak sendiri. Setiap pergerakan dari objek tersebut difoto (frame individual), sehingga menciptakan ilusi gerakan ketika serangkaian frame dimainkan berurutan secara berkesinambungan. 

Jenis-Jenis Animasi Stop Motion adalah sebagai berikut : 


Cut Out Animation
Cut Out Animation menggunakan objek animasi yang dirancang, digambar pada lembar kertas        lalu dipotong sesuai bentuk yang telah dibuat dan diletakan pada bidang datar sebagai latar                belakang.

Contoh Film : 


Clay Animation
Jenis ini menggunakan Clay (tanah liat, tepung, atau malam) sebagai objek yang digerakkan

Contoh Film : 

Puppet Animation
Objek animasi pada jenis ini adalah boneka atau figur lainnya yang merupakan penyederhanaan dari bentuk alam.

Contoh Film : 

Pixilation Animation
Pixilation adalah suatu  teknik pemotretan dimana manusia berperilaku seperti boneka. sama seperti animasi stop motion lainnya, tetapi objeknya adalah manusia yang berperilaku seperti boneka.

Contoh Film :  


Objek Animation
Jenis animasi Stop Motion yang menggunakan benda-benda (objek) sebagai point utama.

Contoh Film :  

Graphic Animation
Menggunakan gambar sebagai objek animasi

Contoh Film :  


Kelebihan Animasi Stop Motion : 

  1. Siapapun dapat membuatnya
  2. Tidak diperlukan peralatan mahal
  3. Masih jarang digunakan


Kekurangan Animasi Stop Motion : 

  1. Proses pengerjaan lama
  2. Konsep harus matang
  3. perlu ketelitian yang tinggi
  4. gerak objek terbatas





Tidak ada komentar:

Posting Komentar