KATA PENGANTAR
Puji serta syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas
berkah dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan maklah tugas 1 . Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW, para
sahabat-Nya, dan kita semua selaku umat-Nya yang semoga selalu diberkahi oleh
Allah SWT.Makalah ini dibuat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Ilmu Sosial
Dasar (softskill) agar kita dapat memperluas wawasan kita tentang Ilmu
Sosial Dasar.Pemahamantentang masyarakat dan kebudayaan serta
perkembangannya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitri Dwi Lestari selaku
Dosen Ilmu Sosial Dasar, Universitas Gunadama.
Saya menyadari makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena
saya juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, koreksi, arahan,
serta saran yang membangun sangat saya harapkan dari pembaca. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan memberikan wawasan yang lebih luas
kepada kita semua.
Depok, 02 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
1.4 Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Masyarakat dan Kebudayaan
2.2. Kebudayaan
dan Kepribadian
2.3. Kebudayaan Barat
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hubungan budaya dan masyarakat sendiri adalah Suatu sistem sosial
keseluruhan, dimana para anggotanya memiliki tradisi budaya dan bahasa. Menurut
Geertz, 1957:33-34, budaya adalah pabrik pengertian, dengan apa manusia
menafsirkan pengalaman dan menuntun tindakan mereka; struktur sosial ialah
bentuk yang diambil tindakan itu, jaringan-jaringan hubungan sosial. Budaya dan
struktur sosial adalah abstraksi yang berlainan dari fenomena yang sama.
Jadi, budaya dan struktur sosial sebagai abstraksi-abstraksi pelengkap, dan
tantangan dalam menganalisis proses saling mempengaruhi antara keduanya.
Selain hubungan antara masyarakat dan budaya, terdapat juga pranata sosial
yang berada dalam masyarakat. Pranata sosial adalah sistem-sistem yang menjadi
wahana yang memungkinkan warga masyarakat itu untuk berinteraksi menurut
pola-pola resmi. Pranata sosial ini memiliki 3 fungsi dalam masyarakat, yakni :
Memberi pedoman pada anggota masyarakat.
Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman perpecahan atau disintegrasi
masyarakat
Berfungsi untuk memberikan pegangan dalam mengadakan sistem pengendalian
sosial (sosial control).
Disini, dengan adanya pranata sosial, masyarakat dapat menjalani
kehidupannya dengan sejahtera tanpa adanya masalah di dalam unsur masyarakat
itu sendiri. Sedangkan jika kita menilik sebentar, masyarakat memiliki 4
golongan, yakni :
1.Kategori Sosial
2.Golongan Sosial
3.Komunitas
4.Kelompok dan Perkumpulan
Selain 2 kategori diatas, kebudayaan sendiri memiliki fungsi dalam
kehidupan bermasyarakat, yakni :
Melindungi manusia dari alam
Mengatur hubungan antar manusia
Wadah segenap perasaan manusia
Dari situ mengapa kebudayaan dan masyarakat tidak bisa dipisahkan satu sama
lain. Karena kebudayaan sendiri membantu kehidupan dalam bermasyarakat dan
mereka memiliki peran yang sama dengan pranata sosial yang berusaha menjaga
masyarakat itu sendiri.
1.2 Rumusan
Masalah
Rumusan masalah yang
terkandung dalam makalah ini meliputi :
·
Esensi
pengertian masyarakat dan kebudayaan
·
Hubungan
kebudayaan dan kepribadian
·
Problematika
karena masuknya kebudayaan barat
1.3 Tujuan
Penulisan
Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas yang diberikan kepada penulis dan juga sebagai pembelajaranbagi
penulis .Disamping itu , penulisan makalah ini juga diharapkan untuk :
·
Memahami Esensi
pengertian masyarakat dan kebudayaan
·
Memahami
hubungan kebudayaan dan kepribadian
·
Memahami dan
menelaah Problematika karena masuknya kebudayaan barat
1.4 Manfaat
Penulisan
Manfaat yang diperoleh dari
tulisan ini adalah :
·
Memahami arti
dari pengertian masyarakat dan kebudayaan
·
Memahami arti
dari hubungan kebudayaan dan kepribadian
·
Mengetahui
Problematika kebudayaan karena masuknya kebudayaan barat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masyarakat dan Kebudayaan
1.Perkembangan Penduduk Dunia
Penduduk dunia saat ini ini menurut data Bank Dunia
adalah di kisaran menyentuh 7 milyar jiwa. Jumlah tersebut diprediksi akan
terus bertambah seiring dengan meningkatnya peradaban manusia. Tidak ada data pasti mengenai perkembangan penduduk dunia dari
zaman pertama kali adanya manusia. Berdasarkan data dari tahun 1650an hingga
saat ini terdapat 5 fase perkembangan penduduk dunia yaitu;
Periode 1650-1800
Pada periode ini diperkirakan jumlah penduduk dunia mencapai 900 juta jiwa
dengan tingkat pertumbuhan penduduk 0,4 % per tahun. Periode ini ditandai
dengan :
·
Mulai berkembangnya
teknik pertanian
·
Berdirinya
pabrik-pabrik pada tahap awal
·
Pengembangan
sarana dan prasarana transportasi
·
Kondisi politik
di berbagai negara relatif stabil
Periode 1800-1850
Selama periode ini (50 tahun) jumlah penduduk dunia bertambah sekitar 33%
yang ditandai dengan gejala berikut:
·
Meningkatnya
tatanan politik dan ekonomi negara
·
Mulai timbulnya
kesadaran akan lingkungan
·
Adanya
perhatian untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk
Periode 1850-1900
Periode ini memiliki ciri :
·
Mulai
dilakukannya sensus penduduk di berbagai negara
·
Peningkatan
produktivitas manusia karena kemajuan IPTEK
·
Di beberapa
negara terjadi penurunan fertilitas
Periode 1900-1930
Periode ini sangat erat kaitannya dengan terjadinya Perang Dunia 1 dan
perkembangan penduduk dunia terbagi menjadi 3 wilayah yaitu
·
Wilayah Amerika
Serikat dan Eropa Barat pertumbuhan penduduknya mulai terkendali.
·
Wilayah Eropa
timur, Afrika Utara, Amerika Latin dan Jepang, angka pertumbuhan penduduknya
masih tinggi.
·
Wilayah yang
tidak termasuk 2 wilayah diatas pertumbuhan penduduknya tinggi.
Periode 1930-sekarang
Merupakan periode ledakan penduduk dunia karena berbagai faktor yaitu
·
Berakhirnya
Perang Dunia
·
Meningkatnya
pelayanan kesehatan dan pendidikan
·
Penemuan
berbagai jenis obat dan antibiotik
·
Teknologi
semakin maju di berbagai bidang
Sebelum tahun 1650an diperkirakan perkembangan penduduk dunia sangat tidak
berarti. Jumlah kelahiran dan kematian sama tingginya.
Dibawah ini adalah Peta Pertumbuhan Penduduk Dunia ( in %)
Data Penduduk Dunia (World Bank)
Faktor –faktor Demografi yang mempengaruhi pertumbuhan
Penduduk
Faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah
Sebagai berikut :
1.Kematian
2.Faktor pendukung kematian
3.Faktor penghambat kematian
Rumus tingkat kematian kasar
Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukan jumlah
kematian tiap
1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu .
Ini dapat dituliskan dalam rumus :
CDR: D/PX1000
CDR: (Crude Death Rate) = Angka kematian kasar
D: (Death) = Jumlah kematian
P: (Population) = Jumlah penduduk
Rumus tingkat kematian khusus
Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR) yaitu angka yang
menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur
tertentu dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah jumlah kematian pada umur
tertentu dibagi dengan jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun dan
dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000.
Rumus: ASDRx = Dx/Px x 1000
Dimana :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
1000 = Konstanta (k)
5 Angka kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk.Ada beberapa faktor yang
menghambat .
Kelahiran ( anti natalitas ) dan yang mendukung kelahiran ( pro natalitas )
Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum
ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
aktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi
besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas),
antara lain:
Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun
dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak
diberikan hanya sampai anak ke – 2.
Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara
antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau
kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan
sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB
banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang
berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang
merencanakan jumlah anak secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak
karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti
itu maka penduduknya menjadi banyak.
4.Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau
penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil
misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk.
Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang
menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya,
sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
6.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan
yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang
rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran
lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih
banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka
kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata
jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal
ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang
meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa
kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal
hanya sekali )
Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak
makin menurun.
Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua
wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan,
yaitu :
·
Facundity (
kesuburan )
·
Facudity adalah
lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
Fertility ( fertilitas )
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok
wanita.
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan
jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk
wanita.
Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )
Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke
tempat lain.
Macam – macam migrasi
Remigrasi adalah
perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah asalnya semula. Misalnya, karena
sudah tua, seseorang kembali ke daerah asalnya agar setelah mati dapat dikubur
di daerah asalnya.
Imigrasi adalah
perpindahan penduduk dan negara asing untuk menetap dan menjadi warga negara di
negara yang baru didatanginya. Misalnya, seseorang dari Indonesia pindah ke
Amerika Serikat. Bagi Amerika Serikat orang tersebut disebut imigran.
Evakuasi adalah
perpindahan atau pengungsian penduduk dari tempat tinggalnya karena gangguan
keamanan/bencana. Misalnya, korban bencana alam.
Emigrasi adalah
pindahnya sekelompok penduduk atau perorangan dari suatu negara ke negara lain.
Misalnya, orang Indonesia yang menetap di Jepang. Bagi Indonesia disebut emigran, bagi
Jepang disebut imigran.
Forensen (nglaju) adalah orang yang
tinggal di desa (luar kota), tetapi mempinyai mata pencaharian di kota sehingga
setiap hari pulang pergi dalam perjalanan. Hal itu disebabkan oleh sulitnya
perumahan di kota. Misalnya, banyak orang bekerja di Jakarta, tetapi bertempat
tinggal di luar Jakarta.
Turisme adalah
perjalanan ke daerah-daerah pariwisata. Misalnya, orang yang berwisata ke
daerah wisata, seperti Bali, Danau Toba, Borobudur, dan Tana Toraja.
Week end (berakhir
pekan) adalah kegiatan bepergian ke luar kota pada akhir minggu untuk menghirup
udara segar. Misalnya, orang Jakarta berakhir pekan ke Puncak, Jawa Barat.
Akibat migrasi
Akibat terjadinya Migrasi pendudukmembawa dampak positif
dan negatif.
Berikut ini adalah dampak positif
- Tersedianya tenaga kerja yang potensial
Berikut ini
adalah dampak negatif.
- Banyaknya pengangguran di perkotaan yang memunculkan masalah sosial
- Bermunculan pemukiman-pemukiman kumuh.
3 Jenis struktur penduduk
Komposisi penduduk adalah suatu Negara yang mempunyai wilayah yang luas dan
juga banyak penduduk didalam satu Negara tersebut, dari penduduk tersebut
banyaknya, akan dikelompokan pada kriteria-kriteria tertentu
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah
umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua itu
dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan
terjadi karena hanya sebuah hal sepele
Dalam suatu keluarga ada kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian
sebagai pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji sebesar 3 juta rupiah dalm
sebulan didalam suatu pengelompokan penduduk kelurga ini termasuk keluaraga
yang cukup mampu
Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau
wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu
- Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun
- Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun
- Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja.
Piramida penduduk adalah suatu diagram yang
digambarkan dengan bentuk piramida yang mempunyai arti dalam mengukur suatu
kependudukan di dalam satu Negara biasanya dalam pengukuran tersebut
dikelompokan tertantu seperti usia, jenis kelamin, dan tahun lahir selain itu
Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di
sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau prosentase jumlah
penduduk terhadap jumlah penduduk total Dengan mengamati bentuk piramida
penduduk (serta bentuk piramida penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi
yang didapat mengenai struktur kependudukan sebuah wilayah.
Distribusi segitiga
Distribusi piramida penduduk yang berbentuk segitiga (dengan alas di bawah
dan lancip di atas) dapat disebut distribusi eksponensial. Distribusi ini
menunjukkan banyaknya penduduk anak-anak, namun kemiringan yang tajam juga
menunjukkan banyaknya penduduk yang mati antara kelas interval usia. Piramida
tersebut menunjukkan tingginya angka kelahiran, tingginya angka kematian, serta
angka harapan hidup yang rendah. Piramida penduduk dengan distribusi seperti
ini umumnya dijumpai di negara miskin karena kurangnya akses dan insentif untuk
mengendalikan jumlah penduduk (keluarga berencana), faktor-faktor lingkungan
yang rendah (seperti ketiadaan air bersih) serta sulitnya akses terhadap
layanan kesehatan.
penduduk yang menunjukkan tingkat mortalitas stabil dalam setiap kelompok
usia
Stasioner muda dan tua
Piramida Penduduk Stasioner
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama
rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14
tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
PIRAMIDA STASIONER,MUDA DAN TUA Bentuk piramida stasioner terjadi jika
jumlahpenduduk pada tiap kelompok umur (muda,dewasa, dan tua) relatif seimbang.
Bentuk piramida
ini dicirikan dengan bentuk yang relatif sama ataurata di tiap
kelompok umur.Pada umumnya, bentuk piramida semacam initerdapat di
negara-negara Eropa yang telah lamamaju serta mempunyai tingkat kelahiran dan
tingkatkematian yang rendah.
Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun
ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Kegunaan
Rasio ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar
dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju
atau negara yang sedang berkembang.merupakan salah satu indikator demografi
yang penting. Semakin tingginya persentase menunjukkan semakin tingginya beban
yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk
yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase ratioyang
semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk
yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi.
Cara Menghitung
Rasio Ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia
belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun
keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun).
Rumus
RKTotal = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
RKMuda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda
RKTua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P(0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P(15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun)
Contoh
Untuk memudahkan pemahaman tentang perhitungan Rasio Ketergantungan, di
bawah ini diberikan contoh perhitungan dengan menggunakan data SP 2000 (lihat
Tabel 1). Langkah pertama adalah menghitung jumlah penduduk yang dikelompokkan
menjadi tiga yaitu kelompok umur muda (0-14 tahun), kelompuk usia kerja 15-64
tahun (umur produktif) dan kelompok umur tua (65 tahun ke atas).
Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif, dan
Umur Tua, Tahun 2000
Kel. Umur Jumlah Penduduk
0-14 63 206 000
15-64 13 3057 000
65+ 9 580 000
Setelah jumlah penduduk kelompok umur muda (0-14 tahun), umur produktif
(15-64 tahun) dan umur tua (65 tahun ke atas) diperoleh. Selanjutnya dapat
dihitung rasio ketergantungan (dependency ratio, dengan hasil seperti yang
disajikan pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2 Rasio Ketergantungan Muda, Tua, dan Total Tahun 2000
Keterangan Rasio Ketergantungan
RKTot 54,7
RKMuda 47,0
RKTua 7,2
Interpretasi
Dari contoh perhitungan di atas, rasio ketergantungan total adalah sebesar
54,7 persen, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif)
mempunyai tanggunagn sebanyak 55 orang yang belum produktif dan dianggap tidak
produktif lagi. Rasio sebesar 54.7 persen ini disumbangkan oleh rasio
ketergantungan penduduk muda sebesar 47,0 persen, dan rasio ketergantungan
penduduk tua sebesar 7,2 persen. Dari indikator ini terlihat bahwa pada tahun
2000 penduduk usia kerja di Indonesia masih dibebani tanggung jawab akan
penduduk muda yang proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap
penduduk tua.
2.2 Kebudayaan
dan Kepribadian
Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
A.Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan
masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari
wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam
semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia
pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil
bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir
sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera,
Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan
berlanjut ke Filipina.
B.Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
·
Mulai menetap
dan membuat rumah
·
Membentuk
kelompok masyarakat desa
·
Bertani
·
Berternak untuk
memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke
Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi
dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu
yang terbuat dari bahan perunggu.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa.
Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar
abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha
dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme
tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua
agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara
damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-
karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat,
seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya
yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari,
dll.
Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada
abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah
negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit
yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah
Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara
Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di
Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang
dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota
pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah
yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh
yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya
Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr
Kalimantan
2.3 Kebudayaan Barat
1.Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari
kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya
budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah
masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan
perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis
Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan
bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat
pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua
lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang
kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah:
kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya,
termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di
daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah
mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan
persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan
kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa
Indonesi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kedinamisan merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakat manusia.
Kehidupan masyarakat manusia yang dinamis ditandai dengan perubahan-perubahan
sosial dan budaya yang secara jelas dapat terlihat melalui berbagai benda hasil
budaya dan aktivitas-aktivitas kehidupannya. Sebagai manusia yang menjalani
kehidupan di dunia beserta problematika yang ada. Apabila kita menginginkan kehidupan
kita berjalan baik dan lancar maka pengelolaan kita terhadap pola pikir akal,
jamani dan rohani kita harus berjalan dengan benar, seimbang dan sesuai. Begitu
juga dengan kepekaan kita terhadap masyarakat dan lingkungan yang berada di
sekitar kita. Semuanya harus dijalankan secara seimbang karena kita adalah
mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari hubungan sosial dan apabila ada
salah satu saja yang tidak seimbang dalam pemenuhannya maka akan berdampak pula
pada kehidupan sehari-hari kita.
Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor
demografi sebagai berikut :
Kematian (Mortalitas)
Kelahiran (Natalitas)
Migrasi (Mobilitas)
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan
penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga
faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran
frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada
suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang menanggung resiko tersebut.
3.2 Saran
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini ,tentunya masih banyak kelemahan dan kekurangan
nya,karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang
ada hubunganya dengan judul makalah ini.Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA