Pages

Rabu, 18 April 2018

2.3 Storyboard Gunung meletus


2.4 Storyboard Menjodohkan Pertanyaan dengan jawaban


2.2 Storyboard bola bekel yang memantul 2 kali


2.1 GAYA ANIMASI


Gaya animasi dalam tehnik pembuatan gerak animasi


Gaya film animasi didasarkan pada proses teknik pembuatan gerak animasi yang digunakan dalam produksi film animasi, umumnya dibagi dalam 3 (tiga) bagian, yaitu:

1. Rhotoscope (Gaya Menjiplak Realistis)

Film animasi yang gerak animasinya menjiplak dari gambar film live-action atau gambar video yang ada, sehingga gerak yang tampak sangat halus dan natural seperti gerak hidup sebuah film live-action biasa.

Beberapa studio besar seperti Walt Disney, pernah melakukan kegiatan ini. Sesungguhnya hal ini dilakukan untuk tujuan menganalisis studi gerak, baik itu gerak manusia, binatang ataupun gerak untuk efek visual lainnya. Sehingga untuk beberapa kebutuhan gerak animasi tertentu dapat terpenuhi secara lebih efisien dan efektif. Namun ada beberapa film animasi mengadaptasi langsung beberapa gerakan natural ke gerak animasi, sehingga film animasi tersebut berkesan bukan sebuah karya film animasi asli buatan ketrampilan tangan para animator. Akibatnya film tersebut lebih berkesan film live-action yang bervisual gambar animasi, daripada sebuah karya film animasi sesungguhnya. Karena sebuah karya film animasi harus memiliki karakter animasi yang khas.

Beberapa contoh film animasi yang banyak memanfaatkan gaya ini adalah film animasi “Anastasia”, “Final Fantasy”, “Titan AE” dan beberapa film produksi Walt Disney Pictures.

2. Limited (Gaya Sederhana)

Gaya limited ini lebih banyak digunakan pada film animasi berseri paa stasiun televise yang membutuhkan tingkat produksi tinggi demi usaha kejar tayang yang sesuai dengan jadual yang telah ditentukan. Oleh karenanya gaya limited merupakan film animasi yang memanfaatkan gerak animasi sederhana, dan lebih mengutamakan unsure cerita disbanding unsure gerak animasinya.

Film animasi yang menggunakan gaya ini banyak menggunakan trik sederhana untuk mencapai target kwantitas gerak animasi yang diinginkan, meskipun standar kwalitas gambar dan gerak animasi tetap terjaga.

Beberapa trik gerak animasi yang digunakan seperti gerak ainimasi vberulang (cycling: walk-cycle, run-cycle etc.) dan teknik animasi potongan (cut-out animation), yaitu dengan memisah-misahkan beberapa bagian gerak animasi menjadi beberapa lapis cel atau layer yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan secara efektif, sesuai dengan kebutuhan cerita.

Umumnya film animasi Jepang (Anime) suka menggunakan gaya ini, oleh karena itu produksi film anime ini sangat produktif di sana, karena sebagian besar film yang diproduksi umunya untuk kebutuhan stasiun televisi, seperti “Dora Emon”, “Shinchan”, “Hatori”, dan yang lain-lain. Di Amerika gaya ini pun banyak dipergunakan untuk serial di stasiun-stasiun televise, salah satunya dari perusahaan film animasi Hana-Barbara yang memproduksi film animasi “Scoby Doo”, “Flintstone”, “Jetson’ dan lain-lain. Beberapa genre baru dari kelompok Niklodeon membuat film animasi dengan memanfaatkan gaya ini seperti “Spongebob Squarepants”, “hey Arnold!”, “Rugrats”, “dora The Explorer” “the Fairly Odd Parents” dan lain-lain.

3. Exaggeration (Gaya Berlebihan)

Exaggeration adalah suatu gaya yang melebih-lebihkan gerak sehingga tampak lebih dramastis dan ekspresif dalam mempertegas pesan adegan yang akan disampaikannya. Umumnya gaya film animasi ini merupakan suatu bentuk karya para animator dalam usaha mengembangkan imajinasi dan eksploitasi ekspresi gerak yang luar biasa. Oleh karena itu, film animasi yang menggunkaan gaya ini lebih mengutamakan gerak animasi daripada ceritanya, meskipun cerita tetap menjadi pertimbangan stansar kualitas yang seimbang agar tidak tampak kedodoran. Beberapa seniman atau yang fanatic dengan film animasi menganggap film animasi yang menggunkaan gaya ini adalah film animasi yang sesungguhnya paling ideal, karena dikerjakan denan sepenuhnya imajinasi dan ketrampilan gambar gerak animasi yang murni, tanpa bantuan atau menjiplak dari gerak yang sudah ada. Oleh karena gaya ini menjadi dambaan para animator untuk dapat terlibat di beberapa film animasi yang menggunakan gaya ini.

Beberapa contoh film animasi yang menggunakan gaya ini adlah beberapa film animasi Walt Disney seperti, “Mickey Mouse”, “Donald Duck” dan beberapa film animasi lain seperti “tom and Jerry”, “Tiny Toon” dan lain-lain.


Referensi: Buku the Making of Modelling 3D Studio Max