Pages

Senin, 09 Oktober 2017

3KA22 2017/2018 TEKNOLOGI SISTEM CERDAS PADA APLIKASI AKULAKU DI SMARTPHONE

Nama : Arie .Afritama
Npm : 10115965
Kls : 3KA22




Aplikasi akulaku

Akulaku adalah salah satu aplikasi mobile ecommerce yang sedang terkenal saat ini selain Tokopedia,Lazada,Bukalapak dan aplikasi-aplikasi yang sejenis lain nya yaitu tempatnya belanja secara Online.Yang membedakan akulaku berbeda dengan Aplikasi online yang lain adalah kemudahan berbelanja melalui cicilan tanpa kartu kredit yang dapat memenuhi kebutuhan anda sehari - hari  . Aplikasi ini dapat di download di Play Store untuk pengguna Android dan App store untuk pengguna IOS.Untuk memperluas jaringan bisnis di bidang Online Shop dan ketersediaan produk  ,akulaku bermitra bisnis dengan JDID ,Buka Lapak,Lazada ,Elevania dll sehingga produknya sampai saat ini sudah mencapai Ribuan Item mulai dari kategori Fashion, pulsa HP , voucher listrik , Handphone/Tablet,Komputer/Laptop ,Elektronik,perabotan rumah tangga , hingga yang terbaru voucher makan ,taman hiburan,Hotel ,Voucher Indomaret /Alfamaret hingga ticket pesawat terbang  dll.




Fungsi  dan kegunaan Aplikasi Akulaku

Fungsi aplikasi akulaku dari sisi pengguna adalah mempermudah pelanggan mendapatkan barang yang mereka inginkan secara menyicil tanpa harus mengumpulkan uang untuk membayar cash .selain itu pelanggan bisa menjadi Agen Akulaku  yaitu bisa mendapatkan bonus uang apabila mendaftarkan anggota baru melalui kode referal ke agenan.
Fungsi aplikasi akulaku dari sisi akulaku sendiri adalah membuka lapangan pekerjaan baru , menambah income pendapatan ekspedisi pengantar barang pesanan.

Cara kerja Aplikasi Akulaku


  • Pelanggan Download Aplikasi di Playstore/App Store 
  • Ikuti Instruksi yang di perintahkan oleh Akulaku
  • Masuk ke menu Bills sentuh tombol pengajuan kredit
  • Isi semua data dengan lengkap, konfirmasi Facebook atau LinkedIn untuk kepastian data. Kemudian   tekan selanjutnya
  • Upload foto KTP, foto Anda memegang KTP dan nomor KTP dengan jelas dan benar
  • Isi data kontak darurat: keluarga, saudara atau teman Anda yang dapat dihubungi
  • Lengkapi data Perusahaan anda bekerja
  • Upload foto data pekerjaan Anda
  • Setelah data Anda terkirim Status Pengajuan Cicilan akan berubah menjadi "Dalam Pengecekan".   .
  • Setelah di setujui pelanggan dapat memilih produk yang di ingin kan sesuai dengan batas limit yang di setujui
Terlampir contoh Pengajuan yang di setujui.



Kelebihan dari Aplikasi Akulaku

  1. Aplikasi mudah digunakan ( User friendly)
  2. Banyaknya pilihan  produk 
  3. Waktu cicilan yang dapat di pilih 3,6,9,12 bulan
  4. Record data pembelian dan pembayaran tersedia
  5. Adanya fitur agen yang dapat penghasilan tambahan selain berbelanja
  6. Adanya fitur kredit poin sehingga makin bagus pembayaran maka limit kredit akan otomatis naik.
  7. Belanja pulsa HP/Listrik tidak perlu keluar rumah cukup klik akulaku
  8. Adanya voucher Indomaret/Alfamaret yang jarang di temukan pada Aplikasi sejenis
  9. Kemudahan bertransaksi via mobile banking dan kartu kredit,indomaret ,ATM
Kekurangan dari Aplikasi Akulaku 

  1. Seringnya perbaikan sistem
  2. Untuk Pembelian produk Elektronik seperti Smartphone di haruskan bayar  DP sebelum mencicil
  3. Respon dari Customer service yang lama menjawab keluhan pelanggan.
  4. Perusahaan ekspedisi  pengantar barang pesanan bervariasi hingga  menyulitkan untuk tracking barang pesanan konsumen.
  5. Terkadang produk habis belum terupdate sehingga uang DP di refund .
  6. Menjadi agen tidak untuk selamanya , apabila ada downline anda ada yang bermasalah dalam membayar cicilan , maka fitur Agen anda akan di hilangkan oleh Akulaku.

Input dan Output dari Aplikasi Akulaku


Input Login 

Masukan No.Telp dan Password


Output Profil pelanggan



Input  Memesan Produk


Output pada saat Pesanan sudah di terima pelanggan.

Saran 

Maraknya Online shop saat ini adalah bukti kemajuan tehnologi Mobile Apps yang semakin berkembang dan Aman dalam bertransaksi tanpa keluar rumah .Dan yang perlu di sikapi di sini adalah bukan tehnologi saja yang menunjang tetapi ada hal - hal lain seperti mendapatkan kepercayaan dari konsumen , memberikan perhatian pada konsumen ,meminta saran dan kritik pada konsumen dll untuk memperbaiki bisnis jadi lebih baik kedepannya. dan masyarakat semakin percaya  dan mempunyai rasa aman dan nyaman dengan hadirnya aplikasi - aplikasi e- Commerce  yang menjamur saat ini.



" Jadilah Pembeli yang Bijak "





Minggu, 28 Mei 2017

IT SERVICE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN ELEKTRONIK DI BATAM

Elektronic manufacturing merupakan industri yang tumbuh dan berkembang sangat pesat. Automation merupakan salah satu pilar untuk mendukung kegiatan operation bisnis setiap hari. Dukungan IT sangat diperlukan dan bahkan tidak jarang ketergantungan terhadap keberadaan IT sangat tinggi. Dalam kesempatan ini penulis mengambil salah satu contoh perusahaan di Batamindo Industrial Park sebagai bahan kajian adopsi IT Service Management dalam kegiatan bisnis di perusahaan tersebut. Kami menggunakan metoda quantitative research dengan mengambil langsung data berdasarkan practice yang dilakukan perusahaan. Berdasarkan data yang kami peroleh, kami melihat bahwa ada beberapa kegiatan yang harus dipertahankan dan ada juga beberapa yang harus diperbaiki. Dengan penelitian ini, perusahaan akan mengetahui sejauh mana manfaat IT Service Management dan pentingnya untuk menjaga stabilitas dan berkesinambungan.

Menurut Ivanka Menken (2010) IT Service Management adalah manajemen dari semua proses yang bekerja sama untuk memastikan kualitas layanan, sesuai dengan tingkat layanan yang telah disepakati dengan pelanggan. Seperti inisiasi, desain, organisasi, pengendalian, pengadaan, dukungan dan peningkatan layanan TI, disesuaikan dengan kebutuhan organisasi pelanggan. Brady Orand (2011) mendefinisikan bahwa “manajemen pelayanan merupakan seperangkat kemampuan organisasi untuk memberikan nilai kepada pelanggan dalam bentuk layanan”. IT Service management atau disingkat dengan ITSM mengalami perkembangan yang begitu pesat. Hampir semua elektronic manufacturing menggunakan perangkat IT System untuk mendukung kegiatan bisnis mereka. Bermacam model perangkat pendukung, baik hardware maupun software digunakan dalam kegiatan operational bisnis. ITSM ini merupakan manajemen layanan IT untuk mendukung kinerja bisnis operation agar menghasilkan produk yang berkualitas. Berawal dari masuknya permintaan konsumen untuk membeli produk kita, dari sana dimulai beberapa aktivitis yang harus dilakukan perusahaan untuk mempersiapkan order para customer. Diawali dengan pembuatan design produk sesuai dengan permintaan konsumen, kebutuhan material apa saja yang diperlukan, perencanaan produksi, sampai pada pengemasan dan pengiriman barang ke konsumen. Semua proses berjalan secara paralel dan berkelanjutan karena pesanan yang masuk dari beberapa konsumen dengan beberapa product yang berbeda secara model maupun jumlah yang dipesan dan juga perbedaan dalam waktu pengiriman. Dalam penulisan ini, kami tidak akan membahas secara detail proses system yang berjalan. Kami fokus pada bagaimana kita bisa melakukan pengaturan dalam mengelola IT di perusahaan, yaitu dengan melakukan pengelolaan terhadap asset IT, pengelolaan IT incident, IT service request dan IT project management. Dalam buku Introduction to the ITIL Service Lifecycle, disebutkan bahwa ITSM merupakan pengelolaan layanan IT yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh bisnis. Layanan yang berkualitas yang dimaksud adalah layanan yang tersedia secara terus menerus secara stabil. Data diproses dengan benar sesuai dengan formulasi yang didefinisikan, serta dapat menghasilkan informasi yang dapat dipercaya. Semua pengelolaan ini melalui serangkaian kerjasama yang aktif antar orang, partner, proses dan teknologi informasi. Untuk menjelaskan konsep ITSM, ada empat perspective yang saling mendukung satu sama lainya sehingga akan menghasilan service yang efektif dan efesien.
1. Partners atau suppliers Pada perspective ini melihat pentingnya hubungan dengan pihak partner atau supplier untuk membangun pelayanan yang terbaik. 
2. People Perspectif people sangat berhubungan dengan sumber daya manusia seperti stakeholder, pelanggan dan staff IT. Apakah Staff IT mempunyai skill yang mampu mengelola IT untuk memenuhi kebutuhan bisnis. 
3. Product atau Technology Perspectif ini focus pada penggunaan Infrastruktur IT baik itu hardware maupun software 
4. Process Perspectif ini sangat berhubungan dengan menjaga proses layanan agar dapat disampaikan kepada pengguna sesuai dengan aliran proses yang sudah direncanakan.

Melalui Sumber Penelitian Kami langsung mengambil data dari salah satu perusahaan elektronik mutlinasional yang berada di Batamindo Industrial Park, Muka Kuning Batam. Ada beberapa komponen yang kami ambil sebagai data penulisan kami. Komponen penelitian fokus pada CMDB Database, IT Incident, IT Service Request dan Project Management. Mengapa keempat komponen ini penting kami angkat karena komponen ini sangat berkaitan dengan manajemen pelayanan untuk meningkatkan produktifitas dan juga memberikan transparansi kepada seluruh stakeholder tentang aktifitas dan seluruh kegiatan operation IT setiap hari.  Analisa dan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam penerapan Praktek ITSM untuk mendukung kegiatan operasional. 

a. CMDB Perusahaan menerapkan CMDB untuk memanage seluruh IT asset yang ada. Mulai dari seperangkat komputer, network switch dan juga seluruh server. Seluruh perangkat tersebut tercatat secara detail kedalam database CMDB. Ada beberapa tantangan dalam melakukan update CMDB tersebut, dimana ada beberapa komputer yang tercatat dalam CMDB tidak terupdated, terutama untuk informasi yang berkaitan dengan lokasi termpat komputer terserbut berada, sehingga berdampak pada kesulitan dalam melakukan Finance Asset Audit. Kedisiplinan CMDB Admin untuk melakukan update data sangat diperlukan, mulai dari registrasi awal penerimaan barang, adanya perubahan perubahan data sampai pada asset tersebut mencapai masa untuk scrap atau asset yang sudah tidak bernilai dan tidak digunakan lagi. CMDB Data didukung dengan aplikasi dan tersimpan dalam central database. Perusahaan menjadikan CMDB ini sebagai central data untuk seluruh asset IT. 
b. IT Incident Management Incident manajemen adalah tata kelola IT incident yang terjadi diperusahaan tersebut. Mulai dari incident sederhana sampai kepada incident yang bersifat critical. Dengan tercatatnya seluruh incident yang terjadi akan memberikan banyak manfaat. Baik untuk mengukur performance dari IT Team, maupun untuk memberikan transparansi kepada seluruh stakeholder tentang kegiatan penanganan IT service kepada seluruh pengguna jasa IT. Incident dikelompokan kedalam beberapa kategory seperti low, medium, high dan critical. Pengelompokan ini bertujuan agar team IT bisa melakukan prioritas untuk memberikan pelayanan atau melakukan perbaikan terhadap incident yang dilaporkan.




Apabila pelayanan yang diberikan melebihi dari waktu yang telah ditentukan, maka akan berdampak kepada performance IT services. Terlebih lagi untuk IT Incident yang bersifat critical, harus segera diperbaiki sebelum target yang telah ditetapkan. Target tersebut telah mendapatkan persetujuan dari sisi user dan juga persetujuan manajement.



Ini adalah tabel flow factor, dimana untuk mendapatkan performance yang baik harus berada dibawah 1. Artinya apabil kita bisa menyelesaikan insiden dengan tidak melewati target yang telah ditetapkan, maka bar pada chart diatas akan berada pada angka 1 kebawah. Apabila bar melebih angka 1, berarti kita lambat dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. Ada beberapa tantatangan dari penerapan model seperti ini, biasanya user selalu mengunakan status critical atau high agar incident mereka segera ditangani. Aturan tentang pemilihan kategori sudah ditetapkan dengan kriteria, sehingga IT team bisa melakukan perubahan terhadap category tersebut, tentunya dengan persetujuan kedua belah pihak. Tantangan lain adalah staf IT  terkadang kurang disiplin untuk mengclose tiket incident yang masuk meskipun incident sudah selesai dikerjakan. Tantangan selanjutnya adalah kapabilitas kemampuan staf IT ketika menemukan incident yang belum pernah terjadi sebelumnya. Fokus, motivasi dan semangat harus melekat dalam staf IT untuk terus menyelesaikan incident yang terjadi secepat mungkin. 
c. IT Request Order Management Sama seperti Incident Manajemen, pada IT request order manajemen ini juga diterapkan praktek yang sama. Seluruh permintaan IT services dari user akan dilakukan pencatatan. Permintaan ini tidak termasuk project. Untuk project dilakukan dengan cara yang berbeda, ada prosedur khusus untuk menghandle sebuah project. Semua IT Request harus mendapatkan approval dari superiornya atau dari manajer departemen. Cycle time akan dihitung sejak permintaan disetujui oleh manager dan masuk kedalam group IT. Performance IT akan diukur berdasarkan SLA tabel dibawah ini. Data ini akan direview oleh para manajer setiap bulan.


Contoh dari IT Service Request seperti permintaan komputer, printer, hardisk, mouse, keyboard, monitor, upgrade hardisk dan lain sebagainya. Tantangan pada IT Service Request adalah pada kesedian stok yang kita miliki, kesediaan vendor dalam mendelivery barang pesanan kita atau kesediaan budget operasional kita. Sekilas terlihat sederhana, akan tetapi apabila diabaikan, akan berdampak besar pada pelayanan IT dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak kepada kepercayaan user dan pada akhir dapat menggangu operasional bisnis. 
d. Project Manajemen Project manajemen biasanya untuk pekerjaan yang membutuhkan biaya yang tidak masuk dalam biaya operasional. Dan juga biasanya memerlukan tenaga resources khusus. Ada project masalah yang biasanya disusun sebelum dimulainya awal tahun. Dan ada juga project yang sifatnya mendadak. Kedua project ini harus mendapatkan approval dari manajemen team untuk bisa diproses ke langkah selanjutnya. Performance project diukur berdasarkan biaya yang dikeluarkan, apakah sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang diperlukan untuk menyelesasikan project dan yang terakhir adalah kualitas dari hasil proyek itu sendiri. Pimmpinan proyek akan memberikan laporan secara berkala dari proyek yang berjalan. Tantangan dalam project manajemen adalah keterbatasan IT resources untuk memberikan solusi dan juga waktu yang diinginkan user terkadang terlalu cepat. Jadwal untuk mengkonsolidasi project sudah ada, kenyataan masih ada user yang menyampaikan permintaan proyek tidak sesuai dengan jadwal, sehingga diperlukan kerja keras untuk melayani permintaan tersebut.

KOMENTAR MAHASISWA MENGENAI ARTIKEL  IT SERVICE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN ELEKTRONIK DI BATAM : 


ITSM sangat membantu perusahaan dalam mengelola sumber daya IT dalam memberikan pelayanan kepada para pengguna jasa IT. Seluruh stakeholder akan mendapatkan manfaat dengan penerapan ITSM. Meskipun ITSM yang dijalankan belum secara sempurna, namun manfaatnya sudah dirasakan. Produktifias bisnis semakin meningkat dengan lancarnya dukungan IT Services. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan improvement namun secara keseluruhan, penerapan ITSM berhasil diterapkan. Dukungan dari seluruh stakeholder juga sangat diperlukan demi lancarnya operasional ITSM. 

Terima kasih


Rabu, 19 April 2017

Frame Work ITSM dan Contoh Kasus

Frame Work ITSM dan Contoh Kasus


Service Management terhadap IT atau yang sering disebut dengan ITSM (IT Service Management) belakangan ini mulai populer. ITSM merupakan sebuah kerangka kerja (framework) untuk mengelola infrastruktur IT di suatu organisasi dan mengatur layanan terbaik bagi pengguna layanan IT. Dalam implementasi ITSM, terdapat banyak standar framework yang populer, salah satunya adalah IT Infrastructure Library (ITIL). ITIL merupakan panduan kumpulan praktik terbaik (Best Practice) untuk penerapan ITSM, yang dapat memberikan suatu landasan kualitas yang baik dan jaminan kualitas dengan menggunakan pendekatan-pendekatan proses sistematis serta standar-standar prosedur layanan IT. ITIL dan Six Sigma dapat digabungkan untuk mengatasi keterbatasan satu sama lainnya sehingga dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Proses Six Sigma diterapkan terlebih dahulu (make-it-right-the-first-time), kemudian ITIL (how-to-do-it), kombinasi tersebut sebagai sarana perbaikan yang ampuh untuk diterapkan pada perusahaan. Salah satu pendekatan Six Sigma yang biasa digunakan dalam process improvement adalah define, measure, analyze, improve, control (DMAIC) dimana pendekatan digunakan pada saat sudah terdapat produk atau proses pada organisasi tapi belum dapat mencapai spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan. Sedangkan fungsi penting yang ada pada ITIL adalah Service Desk, yang berperan sebagai komunikasi utama kepada pengguna layanan IT terhadap semua insiden dan permasalahan IT dan sebagai pintu gerbang utama service management. Dengan adanya Service Desk tersebut diharapkan dapat meminimalkan dampak yang terjadi dan dapat mengembalikan proses bisnis secepat mungkin. 















Contoh Kasus

Penerapan Service Desk pada PT. Matahari Putra Prima bertujuan sebagai layanan kepadapengguna IT dan berfungsi sebagai bantuan dalam langkah awal penyelesaian permasalahan IT untukmembantu proses bisnis perusahaan. Untuk meningkatkan kualitas layanan Service Desk inidibutuhkan metode manajemen layanan IT berdasarkan Best Practice IT Service Management.
Aplikasi Service Desk pada PT. Matahari Putra Prima yang bernama Matahari Helpdesk System atau disingkat dengan nama MHS memiliki fungsi sebagai aplikasi Helpdesk untuk penanganan insiden yang ada.

Proses Kerja IT Service Desk PT. Matahari Putra Prima dalam mengkombinasikan proses Six Sigma  dengan Metode DMAIC

Proses yang terjadi dalam Service Desk dapat dijelaskan dalam langkah-langkah sebagai
berikut: 
(1) Kasus diterima dan dicatat oleh Service Desk. Beberapa mekanisme penerimaan kasus dari
klien antara lain: kontak personal, e-mail, dan telepon. Kemudian pencatatan dapat dilakukan oleh
hanya staf Service Desk, semua staf dalam organisasi atau klien 
(2) Identifikasi dan analisis kasus,serta usulan-usulan pemecahan masalah
(3) Identifikasi klien, lingkungan pekerjaan, gejala-gejala dari kasus
(4) Melakukan usaha-usaha pencarian solusi
(5)Membuat perintah kerja, dan meneruskannya kepada orang yang memiliki keahlian untuk memecahkannya
(6) Melakukan umpanbalik kepada pelanggan (user) untuk memastikan masalahnya telah diselesaikan secara tuntas
(7)Menutup kasus / perintah kerja.

























Dari hasil penilitian terhadap penerapan Best Practice IT Service Management yang dilakukanpada Service Desk IT PT. Matahari Putra Prima dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Pertama,pada penerapan Service Desk PT. Matahari Putra Prima sebelumnya masih terdapat masalah-masalah
seperti terlihat pada kesimpulan rata-rata data dibawah ini (data yang diperoleh selama bulan April
sampai dengan Agustus dengan total insiden sebesar 552 insiden): 

(a) Penugasan yang salah, rata-rataterdapat 18% penugasan yang salah dari total insiden sebesar 552 insiden pada periode bulan Aprilsampai dengan Agustus, dan 82% penugasan yang benar dilakukan. Seharusnya penugasan yang benardapat dilakukan sebesar 95% agar SLA respon kepada pengguna tercapai.
(b) Terdapat 39% rata-ratainsiden yang tidak melalui 1st line support dan 61% insiden yang melalui 1st line support, seharusnyasemua insiden melalui 1st line support
(c) Rata-rata penyelesaian insiden yang langsung dapatdiselesaikan sebesar 20%, sedangkan insiden yang tidak dapat langsung diselesaikan oleh Service Penerapan Best Practice Desk sebesar 80% 
(d) Rata-rata respon terhadap insiden yang melebihi SLA sebesar 9%, sedangkan insiden yang tidak melebihi SLA sebesar 91%, dimana seharusnya respon insiden yang tidak melebihi SLA sebesar 95%
(e) Sedangkan rata-rata waktu respon yang melebihi SLA rata-rata selama 49menit untuk prioritas high yang seharusnya 45 menit, prioritas medium selama 1 jam 29 menitseharusnya 1 jam, dan prioritas low selama dua jam 24 menit dimana seharusnya dua jam
(f)Kurangnya fungsi-fungsi pada aplikasi MHS yang sesuai dengan standar ITSM, dari 17 fungsi yangsesuai dengan standar ITSM hanya terdapat tujuh fungsi yang sesuai dengan standar ITSM.


Permasalahan-permasalahan tersebut disebabkan karena kurangnya kemampuan di dalam menangani
insiden, proses kerja yang saling tumpang tindih antara Service Desk dengan Management Support
akibat tidak disesuaikan dengan panduan yang baik, dan sistem pendukung yang kurang optimal akibattidak adanya acuan di dalam pembuatannya.Kedua, penerapan Best Practice IT Service Management yang telah mengacu pada framework ITIL dapat membantu memperbaiki permasalahan yang ada pada Service Desk PT. Matahari Putra Prima. 

Dengan melakukan perubahan proses kerja yang disesuaikan dengan Best Practice ITSM danmenyesuaikan aplikasi Service Desk yang selama ini digunakan dengan aplikasi berbasis ITSM,peningkatan dan perbaikan tercipta seperti

(a) Penugasan yang benar rata-rata terdapat 89%sedangkan penugasan yang salah terdapat 11%, dari hal tersebut terlihat peningkatan di dalampengiriman penugasan yang benar, walaupun masih belum tercapai dari rata-rata waktu yangditentukan sebesar 95%
(b) semua insiden melalui 1st line support. Dari hal tersebut proses kerjaService Desk telah mengacu pada framework ITIL
(c) Penyelesaian insiden yang langsung dapatdiselesaikan rata-rata sebesar 32% dimana sebelumnya 20%, sedangkan insiden yang tidak dapatlangsung diselesaikan oleh Service Desk rata-rata sebesar 68%. Dari hal tersebut terjadinyapeningkatan di dalam menyelesaikan suatu insiden oleh Service Desk
(d) Tercapainya peningkatanterhadap respon insiden yang tidak melebihi SLA sebesar 96%, dimana batas respon insiden yangtidak melebihi SLA 95%. Sehingga hanya terdapat rata-rata respon terhadap insiden yang melebihiSLA sebesar 4%; (e) Rata-rata waktu respon yang melebihi SLA selama satu jam tujuh menit hanya untuk prioritas medium, dan untuk prioritas lainnya tidak melebihi waktu respon melebihi SLA. Dari hal tersebut pengurangan di dalam waktu respon yang melebihi SLA, sehingga meningkatkan kualitas suatu layanan Service Desk; (f) Bertambahnya fungsi-fungsi pada aplikasi MHS yang sesuai denganstandar ITSM yaitu menjadi sembilan fungsi dari 17 fungsi yang sesuai dengan standar ITSM.

Rabu, 15 Maret 2017

Tugas 1_2KA22_Arie.Afritama_10115965

Manajemen Layanan Informasi 

 

Manajemen Layanan TI atau manajemen layanan dukungan TI / IT service management or IT service support management( ITSM atau ITSSM) mengacu pada pelaksanaan dan pengelolaan kualitas layanan TI yang memenuhi kebutuhan bisnis. Layanan manajemen TI dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui kombinasi yang tepat dari teknologi, manusia, proses dan informasi . Berikut ini merupakan karakteristik dari ITSM.:
Penyedia layanan TI tidak bisa lagi hanya berfokus pada teknologi dan organisasi internal mereka. Mereka sekarang harus mempertimbangkan kualitas layanan yang mereka berikan dan fokus pada hubungan dengan pelanggan.

Metodologi ITSM adalah proses-terfokus dan dalam pengertian ini memiliki hubungan dan kepentingan bersama dengan gerakan perbaikan proses (misalnya, TQM, Six Sigma, manajemen bisnis proses, CMMI) kerangka kerja dan metodologi dalam sebuah organisasi. Disiplin tidak memperhatikan tentang bagaimana menggunakan produk vendor tertentu, atau rincian teknis dari sistem di bawah manajemen. Sebaliknya, ITSM berfokus pada pemberian kerangka kerja untuk struktur TI yang terkait kegiatan dan interaksi tenaga teknis TI dengan penggunanya.

ITSM umumnya berkaitan dengan “back office” atau masalah operasional manajemen teknologi informasi (kadang-kadang dikenal sebagai arsitektur operasi), dan tidak berurusan dengan perkembangan teknologi. Sebagai contoh, proses menulis perangkat lunak komputer untuk dijual, atau merancang sebuah mikroprosesor tidak akan menjadi fokus disiplin, namun yang menjadi perhatiannya adalah sistem komputer yang digunakan oleh pemasaran dan staf pengembangan bisnis di perusahaan baik berupa perangkat lunak dan atau perangkat kerasnya. Banyak perusahaan non-teknologi, seperti di industri keuangan, ritel, dan perjalanan, memiliki sistem teknologi informasi yang signifikan yang tidak mengenai kebutuhan pelanggannya.

Dalam hal ini, ITSM dapat dianggap atau dianalogikan sebagai perencanaan sumber daya perusahaan/Enterprise Resource Planning(ERP) untuk IT – meskipun akar sejarah dalam operasi TI membatasi penerapannya di seluruh kegiatan besar TI lainnya, seperti IT manajemen portofolio dan rekayasa perangkat lunak.


Di sini juga ada hal yang mempengaruhi tantangan dalam manajemen layanan teknologi informasi, 

yaitu:

1.Menjaga jalannya layanan TI setiap saat
2.Mengoptimalkan biaya TI
3.Mengelola resiko dan kompleksitas TI
4.Mencapai kepatuhan hukum dan peraturan
5.Mengelola perubahan volume yang lebih tinggi
6.Menyelaraskan layanan TI dengan kebutuhan bisnis

A.      Standar untuk manajemen layanan TI

Atribut kualitas layanan TI yang umum digunakan, diantaranya (Lepmets, Ras, & Renault, 2011). 
a. Ketersediaan, yaitu sistem informasi yang tersedia bagai pengguna pada tempat dan waktu yang disepakati. 

b.Kapasitas, yaitu semua kapasitas terkait sistem informasi dan TI secara umum. 
c. Kinerja, yaitu kecepatan pemrosesan informasi yang dilihat sudut pandang pengguna. 

d. Keamanan. 

e. Kerahasiaan, yaitu bagan dari keamanan dan berperan penting bergantung pada bisnis pengguna.

f. Skalabilitas, yaitu penyedia layanan harus menjamin pertumbuhan pada kecepatan yang dibutuhkan tanpa mengganggu bisnis. 

g.Kecakapan, yaitu penyedia layanan harus memilih metode pengembangannya, arsitektur infrastruktur dan hal lain yang mendukung kecakapan sistem informasi.

Menjaga kualitas layanan secara konsisten merupakan hal yang paling penting, karena layanan yang diberikan dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan (Lepmets, Ras, & Renault, 2011). Oleh karena itu, dibutuhkan jaminan atas kualitas layanan yang disediakan. Jaminan ini dapat diwujudkan dengan adanya kesepakatan antara unit bisnis dengan penyedia layanan. Kesepakatan berisi mengenai target tingkat layanan yang akan disediakan yang disesuaikan dengan kemampuan penyedia layanan. Semua itu diatur sedemikian rupa agar kualitas layanan tetap terjaga. IT service management (ITSM) merupakan serangkaian proses yang memungkinkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan penyediaan layanan TI (Correia & Brito e Abreu, 2010). Manajemen tingkat layanan TI merupakan bagian dari ITSM. Proses pada ITSM tentunya juga melibatkan banyak data dan informasi yang penting dan harus dijaga. Kebutuhan untuk memanajemen informasi tersebut dapat diwujudkan dengan menggunakan manajemen keamanan sistem atau information security management system (ISMS). 

ISO/IEC 20000 merupakan standar internasional yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mendemonstrasikan keunggulan dan terbukti dapat menyajikan IT service management yang terbaik. Beberapa kegunaan ISO/IEC 20000, diantaranya (ISO, 2015).

(1) Bisnis yang akan keluar dari tender untuk layanan mereka. 

(2) Pendekatan yang konsisten oleh semua penyedia layanan dalam rantaian pasokan. 

(3) Sebagai patokan manajemen layanan TI. 

(4) Sebagai dasar penilaian independen. 

(5) Menunjukkan kemampuan kebutuhan pelanggan. 

(6) Meningkatkan pelayanan.

Sumber                :

http://tangangqhz.blogspot.co.id/2016/03/manajemen-layanan-sistem-informasi.html

https://id.wikipedia.org/wiki/ITSM

https://catatanshoim.wordpress.com/2015/05/26/itil/

https://elrafa.wordpress.com/2010/03/05/it-infrastucture-library-itil/

http://satryaadipratama.blogspot.co.id/2010/08/technology-infrastructure-library-itil.html

Jumat, 06 Januari 2017

TUGAS 2 SOFTSKILL_Arie.Afritama_10115965


Aplikasi “ LOVE JANTUNG ?”pada Ponsel Berbasis JAVA J2ME”.

NAMA : ARIE . AFRITAMA
NPM    : 10115965
KLS     :  2KA22



Aplikasi pendeteksi detakjantung menggunakan metode photoplethysmograph dan moving average filter berbasis android adalah:

1. Aplikasi yang dihasilkan berupa aplikasi untuk menghitung detak jantung
seseorang melalui jari tangan.
2. Data masukan berupa Real Time Camera Preview, yaitu suatu proses
pengambilan gambar secara langsung dengan menggunakan kamera dari setiap frame.
3. Parameternya adalah perubahan warna merah pada jari ketika mengenai cahaya
flash kamera dari setiap frame pada saat jantung berdetak, karena ketika cahaya
flash kamera diarahkan ke jari tangan maka akan terlihat warna merah yang
berubah-ubah, kemudian perubahan warna merah tersebut dibandingkan
nilainya dan nilai merah tertinggi lah yang menjadi acuan detak jantung.
4. Aplikasi yang dibangun berbasis android 2.3 (Gingerbread) ke atas.
5. Aplikasi android yang dibangun membutuhkan kamera untuk menangkap citra
dan flash sebagai sumber cahaya.
6. Pendeteksian hanya bisa dilakukan pada jari-jari tangan dan jari-jari tangan
harus bersih dari noda serta tidak ada luka.
7. Target aplikasi ini untuk semua umur.
8. Analisis sistem yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah
pemodelan berorientasi objek
9. Metode yang digunakan untuk menghitung detak jantung adalah metode
moving average filter.


Pengertian Plethysmografi 

Plethysmografi merupakan suatu teknik untuk
mendeteksi/mengukur perubahan volume di dalam
suatu organ. Plethysmograf merupakan suatu
instrumen yang digunakan untuk mengukur
perubahan volume di dalam suatu organ atau seluruh
tubuh. Biasanya merupakan hasil dari fluktuasi
darah atau udara yang terkandung didalamnya.
Photoplethysmograph merupakan sebuah
metode pengukuran suatu besaran berdasarkan
perubahan yang menggunakan sifat-sifat optik.
Pemantauan detak jantung dengan menggunkan
metode ini akan memanfaatkan sifat-sifat optik dari
jaringan tubuh seperti kulit dan darah. Aliran darah
adalah sumber informasi yang utama. Ketika
melakukan pengukuran dipilih bagian tubuh yang
mengandung banyak arteri atau arteriola, salah
satunya adalah jari tangan. Metode pengukuran ini
dibutuhkan adanya sumber cahaya untuk dapat
menembus jari tangan agar dapat melihat perubahan
yang ada pada jaringan tubuh dan darah (perubahan
warna merah). Caranya adalah sumber cahaya
diletakan pada jari tangan, cahaya yang melewati
jari tangan akan mengalami perubahan, perubahan
cahaya tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan
volume darah.

Gambaran Umum Proses : 
Gambaran umum proses merupakan gambaran keseluruhan dari proses yang akan dilakukan dalam pembangunan aplikasi, dalam pembangunan aplikasi pendeteksi detak jantung menggunakan metode photoplethysmograph dan moving average filter berbasis android menggunakan beberapa langkahlangkah yang dijelaskan dalam gambaran umum proses.







PENUTUP 

 1. Aplikasi pendeteksi detak jantung menggunakan metode photoplethysmograph dan moving average filter berbasis android merupakan sebuah aplikasi mobile yang mampu membantu menghitung detak jantung dengan tingkat akurasi yang tepat. 
2. Aplikasi ini akan membantu mendeteksi kondisi jantung sesorang berdasarkan hasil perhitungan detak jantung. 
3. Aplikasi ini memberikan informasi tips mengenai penanganan maupun pencegahan dari gangguan jantung anda.